LAPORAN
PRAKTIKUM
MENENTUKAN TITIK FOKUS PADA LENSA
CEMBUNG
DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
TUGAS MATA PELAJARAN FISIKA
Disusun oleh :
·
Dila
Maryami
·
Karin Alviana M
·
Mita Putri
Dianti
·
Siska Decahyati
·
Wulandari
SMAN 1 KARANGNUNGGAL
TAHUN AJARAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
ALAT OPTIK
Disusun oleh :
·
Dila
Maryami
·
Karin Alviana M
·
Mita Putri
Dianti
·
Siska Decahyati
·
Wulandari
Karangnunggal, 19 Mei 2016
Guru Mata Pelajaran
Dedi Heryadi, S.Si, M.Pd
NIP : 197906012008011002
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lensa adalah suatu medium transparan
yang dibatasi oleh dua permukaan melengkung yang merupakan garis sferis,
meskipun satu dari permukaan lensa itu dapat merupakan bidang datar, karena itu
suatu gelombang datang mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa tersebut.
Lensa terbagi menjadi dua jenis yaitu lensa cembung (+) dan lensa cekung (-).
Hasil bayangan akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang
diperkecil, ada yang diperbesar, serta ada pula yang terbalik atau tegak.
Bayangan tersebut ada yang bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada
pula yang nyata atau tertangkap layar. Penentuan jarak fokus lensa cembung
dengan menentukan terlebih dahulu letak fokus lensa, kemudian meletakan benda
dengan jarak tertentu dengan fokus lensa dan mengamati pula bayangan yang
terbentuk. Pada lensa cekung dengan menyusun alat-alat pada landasan optis
kemudian mengamati dan mencatat bayangan yang terbentuk dengan jelas.
Kita tidak dapat memusatkan cahaya
dengan cermin datar karena cahaya yang dipantulkan oleh cermin akan menyebar
seolah-olah datang dari suatu bayangan maya didalam cermin. Dengan
mempergunakan beberapa cermin datar, terjadi perbedaan antara cahaya yang
datang dari sebelah kiri atau sebelah kanan lensa dengan jarak fokusnya yang
sama.
B. Tujuan
Tujuan dalam praktikum menentukan fokus
lensa adalah :
1.
Untuk mengetahui
pengaruh pergeseran objek yang membentuk bayangan dengan jarak fokus benda
2.
Untuk mengetahui
besar jarak lensa cembung
3. Menjelaskan
sifat-sifat bayangan yang dibentuk melalui pembiasan oleh lensa cembung
4. Menentukan
jarak fokus lensa cembung
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Lensa adalah suatu medium transparan
yang dibatasi oleh dua permukaan melengkung (biasanya seferis) meskipun satu
dari permukaan lensa itu dapat merupakan bidang datar karena itu suatu
gelombang datang mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk
menyederhanakan anggaplah bahwa medium kedua sisi lensa tersebut adalah sama
dan mempunyai indeks bias satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n (alonso,
1992).
Lensa dibagi menjadi dua jenis yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung merupakan lensa konvergen yang
bersifat mengumpulkan sinar, sedangkan lensa cekung mrupakan divergen yang
sifatnya menyebarkan sinar (yulianti, 1997).
Lensa, memiliki bagian-bagian penting.
Permukaan lensa depan berupa suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar.
Permukaan lensa yang berupa suatu busur lingkaran tentu saja mengikuti
persamaan lingkaran dan memiliki radius kelengkungan (R) (Zemansky, 1994). Lensa
yang memilki permukaan datar dianggap memilki radius kelengkungan yang besarnya
tak terhingga, lensa juga memilki pusat kelengkungan dan titik fokus. Pusat
optik adalah titik dimana lensa dimana berkas yang melalui tityik akan
diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama (F) adalah dimana berkas sinar sejajar
akan dikumpulkan. Jarak fokus pada lensa merupakan jarak antara pusat optik dan
pusat utama lensa (Sutrisno, 1979).
Lensa cembung adalah lensa yang
kelengkungan bagian luarnya memantulkan cahaya (divergen atau negatif).
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
:
1.
Sinar datang
sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2.
Sinar datang
menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3.
Sinar datang
menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah berasal dari
titik itu juga. (Swoedojo. 1992).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Alat
dan Bahan
·
Lup
·
Bangku atau meja
·
Mistar
·
Layar atau
kertas
·
Penyangga lup
·
Senter
·
Karton
B.
Langkah
kerja :
Untuk mengetahui jarak lensa cembung dan mengetahui
sifat-sifat bayangannya, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Memasang lensa cembung pada bangku
optik, dan meletakkan lensa diantara dua mistar yang disambungkan, sehungga
jaraknya seimbang.
2.
Memasang layar penangkap bayangan
dibelakang lensa cembung, dan mencari bentuk gambar yang paling jelas dan
jatam.
3.
Mengukur antara jarak cahaya dengan
lensa, serta jarak antara lensa dengan bayangan
4.
Menulis sifat-sifat banyangan yang
dihasilkan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
No
|
Percobaan ke
|
Jarak senter ke lensa
|
Jarak lensa ke layar
|
Sifat bayangan
|
1
|
1
|
25
|
7
|
Nyata, Terbalik, Diperkecil
|
2
|
2
|
30
|
6
|
Nyata, Terbalik, Diperkecil
|
3
|
3
|
7
|
12
|
Nyata, Terbalik, Diperbesar
|
Analisis
data:
Percobaan
pertama:
Diket: S =
25
S’ = 7
Dit : Titik
fokus =....?
jawab:
1/f = 1/S +
1/S’
1/f = 1/25 +
1/7
1/f = 7+25/
175
= 32/ 175
f = 175/32 = 5,46 cm
Percobaan
kedua:
Diket: S =
30
S’ = 6
Dit; Titik
fokus =....?
jawab:
1/f = 1/S + 1/S’
1/f = 1/30 + 1/6
1/f = 6 + 30 / 180
= 36 / 180
f = 180 / 36 =
5 cm
Percobaan
ketiga:
Diket: S = 7
S’ = 12
Dit; Titik
fokus =....?
jawab:
1/f = 1/S + 1/S’
1/f = 1/7 + 1/12
1/f = 12+7 /84
= 19/84
1/f = 84/19 = 4,4 cm
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengamati sifat-sifat
dan jarak titik fokus pada lensa cembung. Dengan melakukan tiga kali percobaan,
maka dapat diketahui berbedaan pada jarak yang berbeda. Lensa
cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa
konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan
lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.
Pada percobaan yang pertama yaitu dengan mengamati
bayangan pada layar penangkap bayangan dengan jarak senter ke lensa 25 cm, maka
didapatlah bahwa hasil dengan jarak 25 cm adalah 7 cm dengan gambar yang cukup
jelas. Dengan hasil demikian maka dapat dihasilkan nilai titik fokus yaitu 5,46
cm. Sifat-sifat bayangan yang dibentukpun adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Pada percobaan yang kedua yaitu dengan mengamati
bayangan pada layar penangkap bayangan dengan jarak senter ke lensa 30 cm, maka
didapatlah bahwa hasil dengan jarak 25 cm adalah 6 cm dengan gambar yang cukup
jelas. Dengan hasil demikian maka dapat dihasilkan nilai titik fokus yaitu 5,0
cm. Sifat-sifat bayangan yang dibentukpun adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Pada percobaan yang ketiga yaitu dengan mengamati
bayangan pada layar penangkap bayangan dengan jarak senter ke lensa 7 cm, maka didapatlah
bahwa hasil dengan jarak 25 cm adalah 12 cm dengan gambar yang cukup jelas.
Dengan hasil demikian maka dapat dihasilkan nilai titik fokus yaitu 4,4 cm. Sifat-sifat
bayangan yang dibentukpun adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam
praktikum lensa cembung ini jika benda yang berada jauh dari lensa, akan
terbentuk bayangan nyata, diperkecil, terbalik, di sisi lain dari benda.
Sedangkan untuk benda yang berada pada jarak yang cukup dekat dengan lensa
tetapi masih di luar jarak titik api lensa, akan terbentuk bayangan nyata,
diperbesar, terbalik, juga di sisi lain dari benda. Dan pada benda yang berada
kurang dari titik api lensa, akan terbentuk bayangan maya yang diperbesar, sama
tegak pada sisi yang sama dari bendanya. Ini berarti
bahwa semakin dekat benda (senter), maka semakin besar bentuk bayangan yang
dihasilkan pada layar penangkap bayangan.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari
praktikum menentukan fokus lensa sebagai berikut :
1.
Dalam melakukan
praktikum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum atau dalam
pelaksanaan praktikum. Hal ini bertujuan agar tidak mengalami kesulitan yang
berarti dalam melakukan praktikum.
2.
Hal yang harus
diperhatikan dalam membuat praktikum adalah pemahaman yang sungguh-sungguh
terhadap apa yang akan dibahas tentang menentukan fokus lensa.
3.
Pengarahan
sangat penting dalam pelaksanaan praktikum untuk memperlancar jalannya
praktikum tersebut.
Daftar Pustaka
·
Pramono, Hadi.
2011. Panduan Praktikum Fisika Dasar 2.
Cirebon : PUSLAB IAIN SNJ Cirebon.
·
Kanginan,
Marthen. 2007. Fisika. Jakarta :
Erlangga
·
Buku kajian
konsep fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.
Lampiran